Rabu, 15 Juni 2011

Saking Asyiknya Game Online, Ibu Telantarkan Anaknya Makan Tai Kucing Hingga Tewas


Rebecca Colleen Christie dan putrinya, Brandi Wulf
REPUBLIKA.CO.ID,NEW MEXICO - Seorang ibu dipenjara 25 tahun karena menelantarkan putrinya hingga mati kelaparan. Sementara, sang ibu asyik main game online dari sore hingga pukul 3 dini hari.
Colleen Rebecca Christie, nama ibu tersebut, asyik duduk di depan komputer selama berjam-jam. Bersama teman dunia mayanya, Christie 'terlena' bermain game online 'World of Warcraft'. Sementara Brandi Wulf, putrinya yang baru berusia tiga tahun, meregang nyawa karena kelaparan.
Brandi Wulf sangat kelaparan sehingga dia memakan kotoran kucing. Dan ketika dilarikan ke rumah sakit, berat badan Brandi Wulf hanya 10,4 kilogram.
Dokter menyatakan Brandi Wulf mengalami malnutrisi alias kekurangan gizi. Dari kasat mata, tulang-tulang rusuk Brandi Wulf terlihat menonjol karena sangat kurusnya tubuh Brandi Wulf. Dalam satu tahun terakhir, dokter memperkirakan berat tubuhnya naik tidak lebih dari satu kilogram (0,6 kilogram).
Christie, istri dari seorang sersan angkatan udara, langsung menelpon paramedis untuk segera datang ke rumahnya di markas Holloman Air Force di Las Cruces, New Mexico. Christie mendapati Brandi Wulf lemas dan tidak sadarkan diri. Namun, dokter tidak bisa menyelamatkan nyawa Brandi Wulf yang akhirnya tewas karena diabaikan sang ibu yang asyik main game online
Sersan Derek Wulf, yang kini sudah menjadi mantan suami Christie, mengatakan bahwa dia sering mendapati putrinya dalam keadaan tanpa air atau makanan ketika pulang ke rumah. Sementara, Christie asyik bermain game online mulai sore hari hingga pukul 3 dini hari.
Christie, yang kini berusia 28 tahun, dikenakan dakwaan pembunuhan tingkat dua dan penelantaran anak pada November 2009. Jaksa menyebut Brandi Wulf tewas akibat malnutrisi dan dehidrasi. Brandi Wulf kemungkinan makan makanan kucing yang sudah bercampur kotoran kucing.
Christie sebelumnya juga menolak merawat kakak Brandi Wulf yang akhirnya dirawat oleh sang nenek. Dia kini mengaku sangat menyesal karena telah menelantarkan anaknya. ''Saya tidak akan pernah melihat anakku tumbuh. Itu sangat menyakitkan hatiku,'' katanya. ''Saya ingin hidup bersamanya. Tidak ada yang lebih saya inginkan kecuali mendapatkan anakku kembali bersama diriku. Aku telah gagal merawatnya, aku minta maaf.''

0 komentar:

Posting Komentar